Macet? Salah siapa?...
OPINI : KEMACETAN DAN KECELAKAAN (KITA BERPERAN)
Image Source : Google |
"Momok bagi semua pengendara di Jalan Raya. Kadang tidak tahu apa yang menyebabkan, kendaraan sudah menumpuk dalam barisan tanpa bisa bergerak. Kegusaran pun ditandai dengan pertanyaan-pertanyaan yang tidak dapat dijawab karena tidak tahu harus bertanya kemana"
Kira-kira seperti itulah ketika
kita terjebak dalam kemacetan. Kemudian , “Ada apa sih di depan?”, , “Koq bisa
macet sih”, “Ada kecelakaan yah?” dan lain-lain. Seolah-olah kemacetan ini ada
adalah misteri yang belum terjawab hingga anda bisa melewatinya dan akhkirnya
mengetahui apa yang terjadi didepan antrian kendaran.
Banyak hal yang dapat menyebabkan
kemacetan, tetapi saya tidak akan membahas terlalu luas dan seolah pemerhati
politik yang tahu segalanya. Dan saya juga tidak membahas kemacetan di
kota-kota besar, seperti Jakarta, Medan, Bandung, dan lainnya saya juga tidak
akan membahas faktor lain yang menjadi penyebab kemacetan itu sendiri. Saya
memilih untuk melihat ini dari sudut pandang pribadi saya dan kita sebagai
seorang pengguna jalan raya.
Kemampuan Berkendara (Skills)
Sebagi pengguna jalan raya
sehari-hari, mau tidak mau kita terlibat interaksi dengan pengendara lain dengan
beragam karakter. Yang suka ngebut, ada yang santai, ada juga yang suka
pindah-pindah jalur dan ada juga yang suka spam klakson. Untuk itu kita harus bisa merespon dengan cepat dalam menghadapi hal-hal yang tak terduga. Hal ini berkaitan dengan tindakan pengendara dari arus lawan arah, disamping kita dan dibalakang kita.
Sebagai contoh:
Image source : Google |
Sebagai contoh:
"ketika
anda berkendara, kemudidan didepan jalur ada hambatan misalnya jalan berlubang,
maka respon dari setiap pengendara pasti berbeda, jika kita perhatikan maka ada :
- Pengendara yang akan langsung nge-rem secara spontan;
- Pengendara yang hanya mengurangi kecepatan dan melindas lobang;
- Pengendara yang langsung lidas saja;
- Pengendara yang menghindar dan mengambil lajur lain
Sadar atau tidak, sikap kita
diatas berpengaruh terhadap pengendara lain dibelakang kita. Bagaimana jika hal
itu terjadi di jalur yang sedang padat,
bisa terbayangkan berapa kendaraan yang terganggu akibat satu pengendara
didepannya salah mengambil keputusan.Jadi bagai mana sebaiknya?. Tidak ada yang
bisa menentukan respon yang terbaik apa (untuk contoh diatas), tetapi insting
anda akan memutuskan langkah apa yang terbaik dari ke-4 poin diatas dan mungkin
saja seperti ini :
- Menilai kondisi jalan berlubang itu masih dapat dilalui apa tidak. Jika tidak, bersiap untuk ambil lajur lain (jika ada), jika tidak ada lajur lain (seluruh badan jalaln rusak) maka mau tidakmau kita harus mengurangi kecepatan dan persiapan untuk melaluinya dan dibutuhkan kemampuan pengereman jika ada dari kecepatan tinggi.
- Menyesuaikan kecepatan sebelum memasuki jalan rusak tersebut dan menyesuaikan pengereman dengan memperhatikan pengendara dibelakang, bukan tidak mungkin terjadi panic braking.
- Mencari bagian dari lajur yang tidak rusak, memperhatikan pengendara dibelakang yang berada di lajur tersebut, nyalakan lampu penanda kiri atau kanan saat pindah lajur;
Mungkin jika di deskripsikan
secara tertulis hal-hal diatas menjadi rumit, tidak seperti prakteknya yang
semua berjalan otomatis dalam waktu beberapa detik saja dan tidak hanya 3 poin
diatas ada banyak respon yang akan kita lakukan.
Disini lah mengapa kemampuan
berkendara sangat dibutuhkan dan hal ini bukan hal yang diperoleh secara instan,
pengalaman yang berbicara. Pembalap sekalipun yang cepatan refleks terhadap
bahaya diatas rata-rata, juga melakukan kesalahan (terjatuh) atau tertabrak.
Banyak pembelajaran yang bisa kita dapat dari website safety riding dan tutorial-tutorial
yang ada di Youtube. Silahkan luangkan waktu sejenak menambah wawasan dan
pengetahuan tentang berkendara.
Pahami Kendaraan Anda (Know Your Vehicle)
Image source : Google |
Kendaraan yang tidak sehat, akan
mempersulit si pengendara sendiri. Semisal lampu rem tidak menyala, kemudi
tidak stabil, berulang kali mogok dan pasti berdampak pada pengendara lain
didepan maupun di belakang dan dibelakangnya, dan dibelakangnya lagi.
Kewaspadaan (Awareness)
Image source : Google |
Berkendara sarat dengan resiko,
tertabrak, terjatuh, menabrak, dan lain-lain. Apakah kita bisa mencegahnya?
menurut saya itu hal yang tidak mudah karena terjadi dalam waktu beberapa detik.
Biasanya ketika kita kecelakaan (terjatuh) secara tiba-tiba, kita tidak menyadari
apa penyebabnya dan setelah terjadi baru kita mencari tau, bisa saja ada lubang
yang tak terlihat, jalan yang basah, tetesan oli di jalan dan banyak faktor
lainnya. Disini dibutuhkan tindakan antisipasi yang merupakan kewaspadaan diri.
Hal ini sangat penting mengingat tingkat konsentrasi yang menjadi unsur
kewaspadaan kita terpengaruh oleh usia dan jenis kelamin. Emosi yang tidak
stabil cenderung membuat kita kurang waspada, dan mengabaikan hal-hal sepele di
jalan. Waspada terhadap arus kendaran dari depan, dari belakang, yang akan menyeberang, dan berbagai macam situasi dan kondisi jalanan. Kondisi badan juga memberi pengaruh yang cukup besar disini. Jadi sebaiknya kita usahakan dalam kondisi yang fit dalam bekendara.
Demikian dulu opini saya mengenai
kemacetan ini, dan jika ada koreksi atau kata-kata yang kurang pas,silahkan
dituliskan di kolom komentar. Saya sangat menghargai kritik yang membangun demi
berkembangnya blog ini. Dan kita sama-sama belajar untuk meningkatkan kemampuan
berkendara kita, dan berusahan mengurangi tingkat kecelakaan dan kemacetan. Akhirkata
kiranya kita semua dalam keadaan sehat tak kurang satu apa pun dan senantiasa
dalam lindungan Tuhan.
-------------------------------
Salam Satu Aspal
Salam Satu Jalur
Stay Safe On or Off Road
-------------------------------
Secetor9
Google+
Komentar
Posting Komentar